Papua,detiknewstv.com Soal keberpihakan tukang ojeg dan penjual hasil alam Papua hak penjual pinang mau dibatasi hanya boleh oleh orang Papua ini menurut saya kalau ada Perda demikian itu ada maka perda model itu ketinggalan zaman dan perda diskriminatif, kita anak zaman berubah dan anak zaman modern bukan anak masa lalu yang mau kita lalui.
Hentikan perda diskriminatif membatasi sesama manusia mencari makan sebagai apapun profesi agar kita tak dianggap tak berbudaya ketinggalan zaman bodoh dan terbelakang jika hal remeh temeh macam profesi tukang mau diatur oleh perda Pemkab masing-masing Kabupaten itu diskriminasi sesama kita sesama manusia.
Jauhkan diri sikap curiga dan saling mencapakkan sesama anak manusia bahwa kita hidup damai bersama dan sesama orang susah jangan mau dibatasi oleh perda bodoh macam itu.
Mari kita rangkul sesama kita sesama orang susah, sesama tak punya penghasilan bulanan, menempuh jalan berkarir sebagai swasta (non ASN), menjadi tukang ojeg menjadi menjual pinang, tidak boleh membatasi hanya orang asli Papua.
Papua asli Papua tak mengajarkan hal demikian, budaya asli Papua merangkul dan memberi bahkan memgusahakan kesejahteraan hidup bersama saling bantu membantu.
Perda melarang model profesi tukang ojeg dan menjual pinang dibatasi hanya kelompok suku sendiri macam usulan banyak ini aturan dari dunia mana? Budaya asli Papua merangkul dan melayani tamu dengan memberikan miliknya terbaik dipersembahkan kepada tamu adalah budaya tertinggi milik asli dan karakter asli budaya Papua.
Kalian yang melarang-melarang orang susah dan tak punya pekerjaan dari Buton dan Mudura atau non etnis Papua, kalian bawa aturan dari dunia mana? Kalian belajar buat perda bodoh model itu siapa yang ajarkan kalian?
Hentikan diskriminasi sesama manusia sesama orang yang tak beruntung, apakah kalian orang Papua dengan Otonomi Khusus yang itu memproteksi hak - hak politik dan berbagai fasilitas kemudahan itu tidakkah kalian merasa puas?
Perda model keinginan segelintir anak -anak papua mau membatasi sesama orang susah dan tak beruntung seperti itu bukan budaya Papua.
Sekali lagi jauhkan sikap diskriminasi sesama manusia dan mari kita saling merangkul sesama kita agar hidup ini akan damai aman tentram dan sejahtera bersama.
Profesi menjadi tukang ojeg dan membatasi hanya untuk orang Papua akan mengubah orang Papua menjadi kaya, banyak lapangan kerja lain sangat menjajikan milik orang Papua seperti ASN, DPRK DPRP MRP pengusaha, kontraktor, petani dll sangat banyak sekali.
Profesi menjadi tukang ojeg dan penjual pinang bukanlah profesi yang rendah dan hina tapi juga bukan profesi hebat dan bermartabat, tapi terpenting kita hidup bersama saling merangkul sesama manusia saling asih saling asuh sesama kita. Karena budaya asli Papua menghormati tamu dan
Memberikan miliknya yang terbaik kepada tamunya sebagai sebuah prestage (prestis) “kebanggaan”.
Ini lah budaya Papua sejati, budaya. Kita manusia Papua.
Jika ada desakan buat perda model sudah menangkal diri lupa diri dan dia tidak menjadi dirinya sebagai seorang Papua sejati.
Sekian Terimkasih untuk dimaklumi seluruh orang Papua.
Sumber:Ustadz Ismail Asso