Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Ridwan Kamil Harus Bertanggungjawab Terkait Keberadaan Kapal Phinisi Leticia Milik Pemprov Jabar PT.Jaswita

Agustus 19, 2025 | Agustus 19, 2025 WIB Last Updated 2025-08-19T02:51:50Z
Bandung, detiknewstv.com
Kapal Phinisi Leticia milik BUMD Provinsi Jawa Barat yang merupakan investasi PT.Jaswita Jabar sebesar lebih dari Rp.10 Milyar yang hingga kini penuh misteri.

Dimana sejak proses pengajuan dana investasi pembelian kapal hingga keberadaan serta pengoperasian kapal tersebut hingga saat ini masih misteri yang berbau Korupsi. 

Hal tersebut disampaikan salah satu  tokoh pegiat anti korupsi nasional Furqon Mujahid Bangun yang tak lain adalah Ketua Umum Aliansi Rakyat Menggugat (ARM) ketika membuka pembicaraan  diseputaran gedung Kejaksaan Tinggi Jawa Barat Jl.Martadinata - Kota Bandung pada hari selasa (19/08/25).

Ketua Umum ARM yang akrab disapa mang jahid menuturkan, sudah lama menaruh curiga adanya investasi melalui skema penyertaan modal yang dilakukan oleh PT.Jaswita Jabar atas pembelian kapal Phinisi yang kemudian diberi nama Leticia oleh mantan gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Bahkan kapal Phinisi tersebut ditempatkan serta dioperasikan di daerah Labuan Bajo - Nusa Tenggara Timur. 

Sementara anggaran pembeliannya berasal dari APBD Provinsi Jawa Barat tahun 2020/2021 dengan nilai lebih dari Rp.10 Milyar.

Berawal dari kecurigaan itulah kami menugasi rekan-rekan dari ARM juga dari Korda ARM Kota Kupang melakukan investigasi secara mendalam, Alhamdulillah hasilnya sangat memuaskan karena semua kecurigaan kami mendapat titik terang tutur mang jahid dengan candaannya yang khas.

Dugaan Mark-Up Anggaran
Berdasarkan memo internal dari PT.Jaswita nomor: 056/MI-CSH/VIII tertanggal 31 Agustus 2021 tentang Permohonan Pengajuan Dana Investasi Pinisi Labuhan Bajo. _(Pada point.2)_ Mengajukan anggaran investasi untuk pembelian dan renovasi kapal pinisi sebesar Rp.6 Milyar. 

Namun pada memo internal PT Jaswita berikutnya nomor: 001/PIC-JSW/IX-2021 tertanggal 24 September 2021 tiba-tiba meminta tambahan investasi yang baru, dari semula Rp.6 Milyar menjadi Rp.8,3 Milyar. 

Artinya ada selisih anggaran sebesar Rp.2,3 Milyar. Perlu diketahui bahwa kedua memo internal tersebut ditanda tangani oleh saudara R.Ridha Wirahman.P yang tidak lain masih kerabat istri mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bekerjasama dengan saudara Randy Kusumaatmadja yang merupakan asisten pribadi Ridwan Kamil sang Gubernur saat itu.

 " ieu meser lotek atanapi meser kapal
Dari kedua memo ini saja, aroma KKN serta dugaan korupsi sudah tercium, kami juga sedang mengevaluasi laporan keuangan triwulan Jaswita termasuk buku besar periode 2020-2023 bersama kantor akuntan publik mitra kerja kami untuk menggali lebih dalam, karena diduga terdapat banyak sekali kejanggalan. 

Kami juga telah mendapatkan data dan dokumen lainnya yang begitu lengkap termasuk data aset dll, ungkap mang jahid.

*Keberadaan dan Pengoperasian Kapal sangat Misterius
Setelah ARM mengirimkan tim investigasi langsung ke Labuan Bajo - NTT, ternyata tim kami tidak menemukan Gudang/Dermaga maupun Kantor operasional untuk dan atas nama Kapal Phinisi Leticia sebagaimana mestinya.

Setelah kami mengkonfirmasikan hal tersebut kepada KPLP atau Kepala Syahbandar di Labuhan Bajo, ternyata kantor operasional Kapal Phinisi Leticia tidak pernah ada di Labuhan Bajo hingga saat ini. 

Bahkan ketika kami mengkonfirmasikan hal tersebut kepada Asosiasi Kapal Wisata (ASKAWI) Labuhan Bajo, jawabannya sama persis seperti yang disampaikan oleh Kepala Syahbandar. 

Selanjutnya tim kami mencari tau keberadaan kapal yang penuh misteri ini ke beberapa tokoh masyarakat di Labuhan Bajo, dan akhirnya kami mengetahui keberadaan kapal tersebut dari seseorang yang tidak ingin disebutkan namanya yang mengatakan jika kapal tersebut disembunyikan di sebuah pulau karena memang mendapat penolakan dari ASKAWI terkait pengoperasiannya.

Lalu yang menjadi pertanyaan, apakah ada dampak ekonomi bagi masyarakat Jawa Barat atas kerjasama investasi PT.Jaswita tersebut.

Bukankah yang di investasikan tersebut dana masyarakat Jawa Barat, Artinya mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil harus  bertanggungjawab atas investasi yang misterius ini ungkap mang jahid dengan nada kesal.

Selanjutnya perlu saya sampaikan jika investigasi yang telah kami laksanakan, mendapat dukungan penuh dari para tokoh masyarakat di Labuhan Bajo serta sangat terbantu oleh kinerja dari rekan-rekan Koordinator Daerah ARM Kota Kupang.

Apabila nanti hasil evaluasi tim serta penyusunan berkas telah selesai dan terdapat bukti-bukti baru yang menguatkan, maka Insyaalloh dalam beberapa hari kedepan akan sesegera kami serahkan Pelaporan resminya ke KPK dan ke Jampidsus Kejagung-RI pungkas mang jahid menutup pembicaraan.


Penulis : Hardi.P
×
Berita Terbaru Update