Simalungun, DetikNewstv.com-Sungguh keji ulah seorang pemimpin no satu di Simalungun Radiapoh.h Sinaga yang tega mempermainkan tragedi banjir bandang yang terjadi pada tgl 20 desember 2023 silam.
Kenapa tidak setelah terjadinya banjir bandang yang memporak porandakan 23 tulang belulang kuburan, 2 unit rumah serta perladangan dan tanaman warga dusun Binanga bolon nagori Purba pasir kec Haranggaol horisan ludes diseret banjir bandang. Sehingga kerugian warga masih sebatas janji manis.
Kedatangan Bupati Simalungun ke Binanga bolon yang dengan tegas mengatakan bahwa banjir bandang itu murni faktor Alam.
Padahal warga Binanga bolon tahu percis bahwa disaat kejadian itu tgl 20 desember 2023 pukul 17.00 WIB silam hari sangat cerah, tidak ada hujan badai maupun Gempa.
Tetapi mengingat Bupati telah mengatakan kejadian itu murni faktor alam. Apalagi terdengar pula kata manis janji manis akan mengganti rugi seluruh kerugian warga sehingga warga pun lega dan bibir warga pun tertutup rapat.(bungkam )
Empat bulan sudah berlalu kejadian tragedi banjir bandang berlalu namun sampai hari ini masih menuai misteri.
Warga yang merugi dampak atas tragedi banjir bandang sampai kini masih diselimuti duka, janji manis yang di gelontarkan Bupati Simalungun terkesan hanya memina bobokkan warga korban banjir.
Disela sela permainan ini warga juga mengalami intervensi yang di kumandangkan oleh camat haranggaol Bangun siregar SP yang mengatakan kepada warga jangan di kuasakan sama siapapun, kerugian akan di bayar pada pertengahan bulan mei 2024 dengan catatan bahwa warga wajib mengakui tragedi banjir itu adalah faktor Alam.
Tak terbayangkan dalam kejadian ini
Betapa pilu nya hati keluarga yang kuburan keluarganya lenyap tak tersisa , tulang belulang yang menjadi wajib dalam adat batak akan di angkat dan di buat dalam tugu sebagai penghargaan penghormatan kepada
Keluarga yang telah meninggal. (mangokkal holi- holi ).
Sungguh merinding ketika terbayang tulang belulang nya menjadi santapan binatang biawak akibat terjangan banjir bandang yang diduga akibat kelalaian Jamson damanik sebagai dalang musibah yang membangun tanggul raksasa bendungan. Sehingga memutus kewajiban Adat , Mangokkal holi holi ( menaikkan tulang belulang ) pun hanya sebatas tinggal kenangan.
Kecemasan warga setelah 4 bulan lamanya belum juga terpenuhi dengan ganti rugi se utuh nya. Akhir warga memilih jalan lain yaitu menguasakan keluhan mereka kepada Aliansi Wartawan Asal Simalungun ( AWAS ) Dengan harapan tuntutan mereka dapat di terima.
Berdasarkan surat kuasa warga tersebut Aliansi Wartawan Asal Simalungun ( AWAS ) yang di ketuai oleh Anton Garingging dengan sigap menghimbau seluruh keluarga besar AWAS untuk turun investigasi kelapangan guna menguji kebenaran keterangan warga tersebut. Dan menaikkan berita dengan harapan Pemkab Simalungun dalam hal ini tanggap terkait musibah Binanga bolin.Sehingga beberapa kali terbitan berita tragedi Banjir bandang terexspos hingga viral sampai kemana , toh namun pemkab Simalungun Bungkam dan menganggap angin lalu
Untuk itu selanjut nya pendiri AWAS Henri. dens. Simarmata SH sebagai pendiri AWAS memerintahkan supaya dibuat surat Audiensi ke Bupati Simalungun Radiapoh.h Sinaga pada tgl 23 april 2024 surat permohonan audiensi pun di antarkan tim dari AWAS ke kantor Bupati simalungun tetapi sampai hari ini sabtu (27/04/2024) tidak ada jawaban resmi dari pihak pemkab Simalungun.
Dengan demikian Henri Dens Simarmata. SH. Kesal dan merasa tersinggung , dan mengundang anggota rapat mendadak pada tgl 27 april 2024 malam. Dan dalam putusan rapat tersebut disimpulkan AWAS akan melakukan Aksi damai ke 1.POLDA SUMUT.
2. KEJATISU
Yang akan di laksanakan pada hari kamis 1 mei 2024.
( S.Hadi.Tambak. SH)