Bandung detiknewstv.com - Wali Kota Bandung Yana Mulyana terjaring dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat 14 April 2023 lalu.
Yana Mulyana yang baru menjabat selama satu tahun sebagai Wali Kota Bandung terlibat kasus suap pengadaan CCTV dan penyediaan jaringan internet pada program Bandung Smart City.
Perlu diketahui Yana Mulyana masuk dalam dunia politik melalui keanggotaan di Partai Gerindra yang turut kecewa atas kejadian ini.
Pihak Partai Gerindra sangat khawatir kalau kasus ini dapat mencoreng citra partai yang saat ini elektabilitasnya tengah naik.
Saya belum tahu persisnya bagaimana. Tapi kan ini Pak Prabowo lagi naik elektabilitasnya, makanya saya sangat marah," ungkap Ihsanudin selaku Wakil Ketua DPD Gerindra Jabar.
Ia juga menyatakan bahwa Gerindra tidak akan memberikan perlindungan dalam bentuk apapun bagi anggotanya yang terlibat dalam kasus korupsi.
Gerindra tidak akan memberikan perlindungan kepada siapa pun yang melakukan tindakan korupsi, termasuk Pak Yana Mulyana," ungkapnya.
Diketahui saat ini elektabilitas Gerindra khususnya Prabowo yang kabarnya akan mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilu 2024 nanti tengah alami kenaikan.
Pihak partai sangat khawatir jika kasus ini akan menurunkan elektabilitas yang selama ini tengah dibangun.
"Kenapa saat Gerindra elektabilitas naik tinggi, bahkan untuk calon presiden Pak Prabowo nomor satu. Eh, tiba-tiba dari kadernya ada yang tersandung dugaan korupsi," tambah Ihsanudin
Wali Kota Bandung Yana Mulyana salah satu kader Partai Gerindra yang juga sempat menjadi kandidat Ketua DPC Partai Gerindra untuk Kota Bandung..
Dalam dugaan suap pengadaan barang dan jasa ini diduga Yana Mulyana menerima uang hingga miliaran rupiah.
Pada saat dilakukan OTT pihak KPK menemukan ratusan juta namun jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah.
KPK menyita berbagai pecahan mata uang asing hingga sepatu merek Louis Vuitton (LV) milik Yana Mulyana.
Terungkap Wali Kota Bandung tersebut membeli Sepatu merek LV tersebut menggunakan uang saku Thailand yang berasal dari PT Sarana Mitra Adiguna (SMA).
Yana Mulyana ditangkap bersama delapan orang rekannya termasuk seorang pejabat Dinas Perhubungan bersama dengan stafnya.***
Laporan: Tim Redaksi