Wamena http://detiknewstv.com Selama ini seluruh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Jayawijaya (DPRK) berubah fungsi dan melanggar kode etik dewan sumpah jabatan mereka terus bergerilya mempromosikan John Ricard Banua (JRB) Jilid II maju kembali 5 tahun kedepan untuk jadi Bupati Jayawiajaya periode berikut tahun 2024-2029.
Dewan Perwakilan Rakyat Jayawijaya seakan berubah menjadi Dewan Perwakilan Bupati Jayawijaya. Anggota Dewan seluruh Partai Politik di Kabupaten Jayawijaya yang pada masa lalu dengan perjanjian apa mereka tapi seluruhnya diborong (dibeli) oleh calon tunggal John Ricard Banua hanya menyisakan kotak kosong. John Banua waktu itu membeli dan memborong seluruh Parpol sehingga tanpa lawan hanya lawan kotak kosong.
Sejatinya mereka wakil rakyat tapi saat ini peran dan fungsi para anggota DPamatiryawijaya berubah fungsi, amati saja perilakunya mereka tak ubahnya seakan mewakil Bupati bukan mewakil Rakyat Jayawijaya duduk dikursi empuk sebagai anggota DPRK Jayawijaya.
Sehari hari-hari perilaku dan kinerja mereka bisa diamati term sebar masuk semua group bersama mengcounter jika ada suara kritis melakukan kontrol sosial kinerja Bupati Jayawijaya yang tanpa ada progresivitas pembanguan apapun sejak dilantik jadi Bupati Jayawijaya tanpa lawan atau lawan kotak kosong semua perolehan kursi DPRK seluruh Partai diborong dibeli oleh John Ricard Banua (JRB).
Jayawijaya Krisis Kepemimpinan
“Semua macam perempuan diam (‘inyewe himi ake’) tidak berani jujur bicara didepan umum”.
Padahal banyak laki-laki, berpendidikan tinggi, berpengetahuan luas. Tapi tidak berani seperti perempuan, takut bicara, tidak ada yang berani tampil bicara jujur dan terus terang dimuka umum, publik Jayawijaya.
Wahai para laki-laki, para pemuda, para sarjana, para tokoh adat, toko pemuda, toko agama dan tokoh intelektual Jayawijaya, kalian macam perempuan saja, kamu itu semua laki-laki Wamena lembah PALIMA, orang asli Jayawijaya, ada baru macam perempuan kawin lari, serahkan diri terima lamaran pria asing kawin diluar, terima lamaran sama org asing marga Banua, yang itu juga sebenarnya bukan marga Papua.
Seakan semua laki-laki lembah PALIMA sekarang berubah jenis kelaminn menjadi perempuan, jadi wanita mau cari suami laki laki asing. Memalukan!
Untuk itu saran saya kepada kalian semu lebih baik maju mencalonkan diri sebagai calon Bupati Jayawiajya 2024-2029. Dan secara terus terang memberikan masukan dan saran kepada JRB agar tidak paksakan diri maju lgi kalau tujuannya hanya uang dan proyek tidak mau membangun dan memajukan pembangunan Jayawijaya.
Saran saya pada kalian semua, bilang sama Bapak John Banua, agar orang tua itu jangan lagi maju karena sangat beresiko, resisten, hight Coast politiknya sangat tinggi.
Ledakan protes dan kerusuhan demi kerusahan akan berubah menjadi ledakan kerusahan secara horizontal, antar warga sipil dikota tak terelakkan pagi, semua kios toko-toko, fasilitas umum, kantor kantor pemerintah dan semua fasilitas dibangun bertahun -tahun akan ludes hangus dalam waktu sekejab, belum lagi nyawa warga sipil akan banyak korban jiwa berjatuhan jika John Banua memaksakan diri ngotot tetap maju jilid II.
Saya sarankan kepada Tim John Banua memberikan saran pada beliau agar tidak lagi maju jilid II, ongkos politiknya sangat mahal, nyawa dan harta benda. Belum lagi kerusuhan horizontal antar etnis pendatang dan pribumi, Jayawijaya sangat rentan dengan kerusuhan, masalah apa saja sedikit dipicu, selalu bersampak kerusuhan massal, dan kita tidak ingin Jayawiajya selalu rusuh tak aman, terus memelihara api konflik hanya disenen akan oleh dampak ambisi politik seseorang.
Sebenarnya John Banua jilid II tujuan dia maju jadi Bupati untuk apa? Setelah jadi Bupati punya konsep bisa bangun Jayawijaya silahkan tapi selama ini terbukti gagal total, hanya mampu melahirkan banyak kerusuhan, banyak kematian, angka kekerasan dan kriminalitas sangat tinggi.
Tahun 2018 beliau borong seluruh parpol dan semua sistem pemilu mulai dari KPUD, PPD, bahkan semua Kepala Distrik sampai Kepala Kampung diberikan arahan dan perintah agar amankan suara bulat buat John Banua.
Akan tetapi masalahnya setelah jadi Bupati bisa membangun punya visi misi dan paham konsep pembanguan berjangaka untuk membawa Jayawijaya maju sejahtera aman tentram damai boleh.
Tapi ini tidak, malah menurut saya John Banua gagal total, jalan ditempat, tidak punya konsep pembanguan, tanpa konsep yang jelas, tidak paham adat budaya dan karakter masyarakat Jayawijaya maunya apa dan bagaimana. Lebih baik mundur dari jabatan Bupati dan jangan lagi membuat susah rakyat Jayawijaya paksakan atau dipaksakan maju jilid II Jayawijaya (2024-2029).
Itulah sebabnya himbauan moral saya sampaikan lebih awal untuk menghindari itu semua, saran saya konkrit dan terbuka, agar Saudara John Banua, sebaiknya tidak pantas, tidak cocok, tidak memaksakan diri kembali untuk kedua kalinya mencalonkan diri Jilid II maju sebagai Calon Bupati Jayawijaya 2024-2029. Pungkasnya
Sumber: Ismail Asso
Reporter : SWEIPSA