Pacitan, Jawa Timur detiknewstv.com - Saat suasana lebaran di 1444 H/ Tahun 2023 masyarakat khususnya yang beragama Islam di dunia ini tengah asyik merayakan kemenangan seperti halnya dengan bersilaturahim dengan keluarga maupun kerabat dekatnya atau juga saudara-saudara dari simbah dll.
Tak lupa kebanyakan dari masyarakat tersebut dengan berkunjung kerumah-rumah. Dengan acara silaturahim, mereka berniat ingin meleburkan dosa atau dengan kata lain sebagai wujud rasa kemanusiaan saling bermaaf-maafan.
Suasana lebaran biasanya berjumpa dengan temu rindu bersama keluarga dan saudara yang masih punya garis keturunan saudara dengan simbah-simbah dari masyarakat tersebut.
Tak heran, jika sejumlah pertanyaan dari keluarga pasti menghampiri kesalah satu orang yang bersilaturahim. Salah satunya soal pernikahan.
Hal ini juga dirasakan oleh Diana Novitasari, perempuan dari Pacitan, Jawa Timur yang sering dia dengarkan dari kebanyakan orang-orang yaitu pertanyaan yang menyangkut paut kehidupan seperti pernikahan, pekerjaan bahkan juga sampai berkelanjutan pertanyaan itu akan terus menerus ditanyakan.
"Aku pun ya sudah bosen terkait pertanyaan seperti itu, awalnya aku gregeten ingin marah. Akan tetapi sama ibuku dibilangin tidak usah terbawa emosi, karena tidak baik jadi disuruh menjawab dengan selow atau juga disebut dengan santai dengan penuh kelembutan tuturan yang kita berikan jawaban kepada orang yang mempertanyankan terkait kapan nikah atau apa yang mungkin menyangkut privasi diri kita," Katanya saat diwawancarai wartawan pada Senin, 24 April 2023.
Dia menyikapi hal itu dengan tenang dan pertanyaan tersebut juga merupakan hal yang sewajarnya menurutnya. Karena, sudah sering dia dengarkan. Bahkan, tidak hanya dia semua orang juga pasti pernah merasakan seperti yang dia alami bahkan penulis juga pernah dan sering. Sampai juga mau menjawab takut memberikan jawaban yang kurang berkenan.
"Sampai sekarang ya aku sudah terbiasa menghadapi orang-orang yang sering bertanya semacam itu dengan kepala dingin jadi tidak tak tanggapi dengan serius, lalu aku anggap hal itu merupakan pertanyaan wajar," Jelasnya.
Selanjutnya dia juga sampaikan bahwasanya pertanyaan semacam itu akan terus dilakukan berkelanjutan dan turun temurun sampai ke anak cucu kita yang akan datang.
"Orang itu tidak akan ada habisnya untuk tetap bertanya tentang itu dan terus bertanya sampai kita bosen pun mereka tidak akan berhenti untuk bertanya terkait jika belum menikah, ditanyakan kapan menikah, bila teman-temanku sudah menikah terus aku belum punya jodoh dan belum menikah. Namun apa bila suda nikah yang pasti ditanyakan sudah punya momongan belum. Lalu bila sudah mempunyai momongan, selanjutnya ditanyakan kapan nambah momongannya.
Namun, jika sudah ada tambahan anak di julidi banyak banget anaknya," Tambahnya.
Bila anak-anak kita sudah gede, gantian ditanya rata-rata seperti itu pertanyaan yang tak ada ujungnya dan terus menerus hingga sampai kapanpun.
"Losss saja butuhnya silaturahmi ya silaturahmi saja, aku belum wisuda saja ya jadi pertanyaan kok. Dikiranya saya telat skripsinya. Menurutku hal tersebut wajar jadi tidak usah dibuat sakit hati, cukup kita jawab dengan ramah senyum. Bila belum jawab belum dan apabila sudah ya dijawab sudah seperti apa yang ditanyakan walau kadang yang menanyakan juga muncul pertanyaan yang menyinggung pribadi tidak usah di ambi hati cukup disikapi dengan baik hati dan tuturan yang halus," Pungkasnya.***
Penulis : Jefri Asmoro Diyatno