Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Booming Intelektual Muslim Jayawijaya Papua

April 07, 2023 | April 07, 2023 WIB Last Updated 2023-04-07T08:15:47Z
Jayapura,detiknewstv.com Ledakan atau booming intelktual muslim Jayawijaya merupakan fenomena dewasa ini dan kedepan Jayawijaya dimana ratusan sarjana muslim asal Jayawijaya yang selama ini tidak terekrut masuk dalam sistem pemerintahan.

Fenomena demikian bukan hanya di Papua khususnya di Kabuapten Jayawijaya tapi fenomena demikian pernah terjadi di Indonesia era tahun 1990-an zaman Preaiden Soeharto akibat ditetapkannya asas tunggal Pancasila sebagai satu-satunya asas seluruh Parpol Nasional menyisakan tiga Partai Golkar, PDI dan PPP.

Kelompok partisan Islam umumnya masuk diberbagai kampus Universitas Negeri dan Sawasta. Pemerintahan lebih dimonopoli sepenuhnya oleh Militer dan Golongan Karya Partai pendukung pemerintah.

Kelompok Islam politik yang aspirasinya tidak dapat disalurkan melalui Parpol walupun berbagai parpol berasas Syariat Islam dan berbasis massa Islam utamanya kalangan Pesantren dan Masyumi, tak sepenuhnya berperan di Partai Persatuan Pembangunan (PPP), sebagai fusi (penyederhanaan/gabungan) Parpol berbasis massa Islam.

Fenomena demikian sedang berlangsung saat ini di era Otonomi Khusus Papua. Puluhan bahkan ratusan sarjana muslim Jayawijaya menjadi penonton setia menonton pemerintahan. Mereka selain sulit direkrut tapi juga tidak banyak berperan dalam sistem pemerintahan.

Dalam salah satu kesempatan salah seorang Ketua DPRK Jayawijaya, Festus Asso, juga Ketua Temses John Ribert Banua (JRB), pernah mengatakan dalam chat group WA, bahwa ada fenomena baru dan lain sedang berlangsung di Jayawijaya bahwa: “Kita di Jayawijaya saat ini sedang dikelilingi puluhan bahkan ratusan alumni santri Pondok Pesantren”. 

Menurut saya fenomena ini wajar dan sepenuhnya benar karena ratusan anak-anak Jayawijaaya secara rutin dikirim keberbagai Pondok Pesantren di Pulau Jawa, Sulawesi, Kalimantan dan Sumatra. Bahkan sejak tahun 1978 puluhan anak anak Jayawijaya dikirm ke Jayapura sekolah di Madrasah Ibtidaiyyah Yapis dan Panti Asuhan Muhammadiyah Abepura.

Kini ratusan bahkan puluhan sarjana muslim Jayawijaya tersebar tidak hanya di Jayawijaya dan Propinsi Papua Induk (Jayapura) tapi juga banyak yang bertahan hidup diluar Papua.

Itulah sebab dalam kesempatan kunjungan Wakil Menteri Dalam Negeri, Bapak John Wempi Wetipo, ketika meninjau lokasi Pembangunan Kantor Gubernur Propinsi Papua Pegunungan, depan umum Hotel, Kota Wamena saya sebagai salah satu Tokoh Islam asal Jayawijaya kelahiran Walesi, Wamena dan juga alumni pertama Madrasah Ibtidaiyyah Merasugun Asso dari Pondok Peaantren Al Istiqomah Walesi Wamena Kabuoaten Jayawijaya Propinsi Papua Pegunungan secara resmi menyerahkan data puluhan sarjana Muslim Jayawijaya agar direkrut dalam sistem pemerintahan DOP Papua Pegunungan.



Sumber: Ismail Asso, Kelahiran Walesi, Alumni Pondok Pesantren Al Istiqomah Walesi. Lulusan Madrasah Ibtidaiyyah (MI/setingkat Sekolah Dasar) Walesi Wamena Kabupaten Jayawijaya Propinsi Papua Pegunungan.


Laporan Saul weipsa
×
Berita Terbaru Update