Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Wow!!!, Kapus Kandis Beserta Bendahara BOK Kandis Akan Segera Dilaporkan Pada Kejati Riau

Oktober 24, 2025 | Oktober 24, 2025 WIB Last Updated 2025-10-24T05:38:23Z
Kandis- Buntut dari perbedaan hasil diagnosa pasien yang meninggal, warga Kandis Kota baru-baru ini ternyata berjaya mengundang perhatian dari AMPK (Aliansi Mahasiswa Peduli Kandis). Para Mahasiswa yang terhimpun dalam wadah AMPK ini merasakan ada yang salah dalam hal menjalankan tugas-tugas media oleh tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas.

"Logikanya saja, apa mungkin pendidikan yang tenaga medis itu berbeda hingga hasil diagnosa bisa salah. Atau memang tenaga medis di Puskesmas Kandis bekerja tidak secara profesional ini tentu mengundang tanda tanya besar apalagi ini sudah menyangkut soal nyawa," ulas Donny Manalu, Ketua AMPK, Jum'at, (24/10/25).

Rasa penasaran dari AMPK ini juga dikuatkan dengan adanya permintaan potongan sebesar 5% dari pagu anggaran disetiap kegiatan. 

"Kami mendapatkan tabel penggunaan dana operasional oleh Puskesmas Kandis dengan total hingga 1 M lebih, tepatnya Rp. 1.124.965.000,-, (Satu milyar seratus dia puluh empat juta sembilan ratus enam puluh lima ribu rupiah) tapi yang mengejutkan ada permintaan dari Bendahara BOK Puskesmas untuk menyisihkan 5% dari pagu anggaran setiap kegiatan. Ini tentu mengundang pertanyaan yang sampai sekarang tidak terjawab. Apakah dikarenakan adanya pemotongan ini hingga para tenaga medis tidak bekerja secara profesional bahkan bekerja secara asal, kita tidak tahu," tambahnya. 

Sebelum artikel ini dikirim ke meja redaksi, awak media detiknewstv.com sudah berupaya untuk mengkonfirmasi dr. Netty selaku Bendahara BOK namun yang didapatkan nomor awak media ini kemudian diblokir oleh yang bersangkutan. Upaya konfirmasi kemudian menyusul pada dr. Iin Cahyadi selaku Kapus namun hingga berita ini terbit tidak juga kunjung mendapatkan jawaban.

"Dalam waktu dekat kami pasti akan melakukan pelaporan pada Kejati Riau atas hal ini. Jika benar ada praktek Korupsi disini, hingga menyebabkan tenaga medis lainnya tidak dapat ataupun enggan bekerja secara profesional. Untuk itu kami akan segera melengkapi berkas dan data untuk menjadi penguat bagi penyidik melakukan penyidikan," tutup Donny Manalu. 


Penulis : Fuji
×
Berita Terbaru Update