Jakarta -Hampir tiada Minggu, Ephorus HKBP Pdt Dr Viktor Tinambunan, M.ST terus melangkah. Mencari dukungan atas penutupan operasional PT Toba Pulp Lestari di Tanah Batak, Tapanuli Raya dan Kawasan Danau Toba, Sumatera Utara.
Langkah pertama dimulai bincang-bincang dengan filsuf populer Prof Rocky Gerung usai Deklarasi HKBP Distrik VIII Jakarta, 18 Agustus 2025 yang meminta kepada Presiden Prabowo Subianto agar operasional PT TPL ditutup di Sumatera Utara.Ephorus HKBP Pdt Dr Viktor Tinambunan diundang sebagai narasumber di Podcast Akal Sehat yang dikelola Rocky Gerung, tanggal 5 September 2025.Di Jakarta.
Topik utama yang diangkat isu lingkungan hidup dan kegiatan produksi yang merusak ekologis/alam.Isu itu relevan dengan segala upaya yang dilakukan pucuk pimpinan HKBP untuk menjaga dan merawat bumi ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa.Secara konkret Konfensi/doktrin HKBP mengamanatkan untuk menjaga dan merawat bumi secara berkesinambungan.
Tapi, Ephorus HKBP Pdt Dr Viktor Tinambunan dibully sudah melenceng ke ranah politik. Namun demikian, pucuk pimpinan HKBP tetap bergeming bahwa gereja memang berpolitik dalam hal kebaikan dan merawat bumi.Bukan masuk dalam ranah politik praktis.
Karena itu, pada tataran pengrusakan lingkungan dan kerusakan bumi akibat eksploitasi korporasi, HKBP sebagai organisasi keagamaan harus angkat bicara dan bersikap tegas.Salah satu bentuknya, Deklarasi bersama di monumen Proklamator RI Soekarno-Hatta Jakarta, 18 Agustus 2025.Utusan jemaat HKBP Distrik VIII Jakarta dan Ketua Umum Persatuan Gereja-gereja di Indonesia/PGI Pdt Jacklevyn First Manuputy, S.Th, MA sepakat menuntut penutupan operasional PT TPL di Sumatera Utara.
Karena di depan mata jemaat dan pucuk pimpinan HKBP, aktivitas PT Indorayon Utama-PT Toba Pulp Lestari/TPL merusak tanah dan lingkungan hidup selama 40 tahun.Akibatnya sumber mata air kecil untuk kebutuhan pertanian jadi kering.Sungai besar di waktu musim hujan menimbulkan bencana banjir karena tutupan hutan di Tanah Batak, Tapanuli Raya dan Kawasan Danau Toba kini semakin habis.
Dampak sosioligis juga tercabik-cabik.Karena sistem kekerabatan masyarakat adat diadu domba demi kepentingan pengusaha oligarki PT TPL.Lebih parah lagi terjadi pembohongan publik secara masif.Tapi, anehnya pemerintah dari tingkat pusat hingga kepala daerah tidak peka terhadap jeritan masyarakat adat dan pimpinan keagamaan Kristen antardenominasi di Sumatera Utara.Para pejabat publik termasuk Komisi XIII DPR RI tampaknya tak berdaya menghadapi kekuatan ekonomi oligarki PT TPL. Sampai kapan situasi buruk itu bisa berubah haluan...?
Dalam upaya persuasif, pucuk pimpinan HKBP tidak mengenal lelah demi kemaslahatan jemaat. Ada yang mengusulkan agar pendekatan dilakukan kepada tokoh Batak yang diduduk di Kabinet Merah Putih seperti Menteri Perumahan Maruarar Sirait dan Ketua Dewan Ekonomi Nasional Jenderal (Purn) Luhut Binsar Panjaitan, MPA.Langkah persuasif ini pun sudah ditempuh Ephorus HKBP.
Terakhir, pucuk pimpinan HKBP beraudensi dengan Wakil Ketua Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo di Jakarta.Dalam pertemuan itu, Ephorus menyampaikan bahwa HKBP dengan 6,5 juta warga jemaatnya, sesuai dengan visinya: Menjadi berkat bagi dunia juga berkomitmen menjadi berkat bagi Indonesia.
Sebagai adik kandung Presiden Prabowo Subianto, Pdt Dr Viktor Tinambunan juga menitipkan salam hormat untuk disampaikan kepada Presiden Prabowo.Tentu, sembari menunggu waktu yang baik agar pucuk pimpinan HKBP bisa bertukar pikiran dengan Presiden Prabowo.
Dari percakapan yang tulus itu, diakui ada secercah harapan baru.Namun, imbuh Ephorus, kehendak Tuhanlah yang jadi.Tetap semangat. Kiranya kita senantiasa berada dalam lindungan dan berkat Tuhan.Amin
Penulis : Hardi.P/ Ludin P