BESITANG, DETIKNEWSTV.COM-Proyek ratusan juta rupiah yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) di Kabupaten Langkat anggaran Tahun 2024 yang dikerjakan oleh rekanan di SMP N1 Besitang Kabupaten Langkat hingga kita belum rampung dalam pengerjaannya, Jumat (24/1/2025).
Padahal, pengerjaan tersebut harus rampung di tahun 2024. Namun, di Sekolah SMP Negeri 1 Besitang, di tahun 2025 ini masih dalam pengerjaan bertahap oleh rekanan.
Tidak diketahui apa masalahnya sehingga pengerjaan bangunan gedung sekolah itu tak terselesaikan.
“Terlalu lambat dan dikerjakan asal jadi, dan di sekolah SMP N-1 Besitang ini saya perhatikan ada 3 rekanan yang mengerjakan ruang kelas di sekolah ini.
Itu ruang kelas yang di atas dan yang di bawah ini sudah rampung di kerjakan, sementara gedung sekolah yang di tengah ini belum selesai,” kata salah seorang guru yang tidak inhin namanya dituliskan.
Sampai saat ini, lanjutnya, ada tiga orang yang sedang mengerjakan sekolah itu, kabarnya satu kernet dua tukang, dan yang kami merasa belum puas dalam pengerjaan mereka membangun sepertinya pengerjaan asal jadi.
“Bapak lihat saja yang telah di siapkan oleh rekanan itu gimana pengerjaannya ?,” ujarnya.
Sampai saat ini, bangunan sekolah bersumber dari DAU 2024 tersebut menjadi sorotan publik.
Di lokasi pengerjaan gedung proyek pengrehaban sekolah itu tidak diketahui berapa anggarannya, karena di lokasi tidak ditemukan papan plang proyek.
Mirisnya lagi, di sebelahan bangunan pengrehaban proyek gedung sekolah yang tidak selesai.
Terlihat satu ruang kelas yang telah di kerjakan dengan nilai anggaran hampir mencapai Rp170 juta.
Namun, dari pantauan awak media, pengerjaan pengrehaban itu diduga sarat KKN.
Terlihat hanya pada penggantian seng rabung serta plafon/dek sekolah, hingga pengecetan yang terlihat asal pengecatan.
“Ngeri bang proyek tahun ini, dengan anggaran hampir Rp170 juta yang dikerjakan hanya ganti seng, plafon/dek dan kusen jendela yang kini sudah ada terdapat bubuk kayu.
Bahkan mutu kayu kusen serta daun pintu terbuat dari kayu sembarang semperan yang mana kayunnya mudah lapuk, atau kayu tak berkualitas,” ucap guru tersebut.
Begitu juga, katanya, seharusnya untuk melakukan pengecetan itu tidak ada di lakukan penyekrapan dinding, yang mana bangunan yang sudah tua di cat begitu saja.
Mirisnya lagi, tangga untuk naik ruang kelas itu, tidak ada perbaikan dilakukan pihak terkait.
Yang jelas pemborongnya mencari keuntungan besar tapi mutu pengerjaan asal jadi.
Kami berharap, dengan adanya pengerjaan proyek pengrehapan sekolah di tahun 2024 ini, pihak berkompeten seperti Kepolisian, Kejaksaan maupun Inspektorat Kabupaten Langkat harus melakukan pemeriksaan audit di setiap sekolah yang menerima DAU.
Apabila terbukti diduga sarat KKN, dimana pihak rekanan atau dari pihak dinas pendidikan Langkat kalau bisa di tindaklanjuti dan diusut ke meja hijau agar ada epek jera karena telah merugikan keuangan negara.
Disinyalir pengerjaan banguna yang menelan anggaran dana DAU di kerjakan asal jadi,” pungkas Yusuf dengan nada kesal.
Dari amatan kru detiknewstv.com, di lokasi pengerjaan proyek pengrehapan sekolah di SMP N-1 terlihat bahan bangunan seperti Kusen maupun Daun Jendela ataupun Daun Pintu.
Material kayunya jelas kayu sembarangan dan jelas dikerjakan asal jadi hanya merupakan keuntungan pribadi sekelompok.
Dan di lokasi jelas terdapat kayu kusen jendela dan pintu jelas terbuat dari kayu sembarangan tak bermutu kwalitas, yang mana sangat merugikan negara ataupun pemerintah daerah setempat.
“Kalau seperti inilah pengerjaan gedung sekolah tersebut dikerjakan asal jadi, sementara untuk kwalitas pengerjaan tidak terjamin kwalitas bangunanya tidak bertahan lama,” tamdasnya.
Sementara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dikjar Kabupaten Langkat Supriyadi yang di konfirmasi wartawan terkait bangunan gedung sekolah di SMP N-1 Besitang Kabupaten Langkat, sampai saat ini tidak dapat di temukan di ruang kerjannya dan menduga bahwa Supriyadi kerab bolos kerja.
Salah satu ASN yang sempat di konfirmasi detiknewstv.com tidak disebutkan jatidirinya menjelaskan, bapak hari ini tidak masuk kantor bang. “Enggak tahu kemana, sakit atau apa saya tidak tahu,” cetusnya.
Penulis : Joko. P