Kab Bekasi, detiknewstv.com- Proyek yang di gadang gadang bisa membantu warga sekitar sungai Ampera, pasalnya sungai tersebut mengalami kedangkalan dan penyempitan sungai, butuh di lakukan kegiatan normalisasi sungai, agar sungai kembali ke pungsi nya.
Ada beberapa kejanggalan di proyek tersebut, proyek normalisasi sungai yang menelan biaya Ratusan juta rupiah, yang di lakukan pemerintah Kabupaten Bekasi, melalui DSDABMBK, sangat lemahnya pengawasan terhadap proyek tersebut, sehingga kuat dugaan proyek normalisasi sungai Ampera tidak sesuai.
Pengawas yang biasa di sapa Pak Nari, dan Konsultan menurut informasi, adalah Pak Iwan Setiawan, di duga tidak pernah datang melihat proyek normalisasi sungai tersebut, sehingga di duga kuat ada kerja sama dengan pihak kontraktor.
Salah satu, Beberapa warga menyebutkan proyek normalisasi tersebut bukan memberikan keuntungan warga, tapi sebaliknya malah membuat warga merugi. Selain merusak tanaman warga, proyek tersebut di duga di kerjakan asal jadi.
Sebut saja Bpk Asari, salah satu warga sekitar sungai, beliau sangat kecewa, karena sawah yang selama ini jadi andalan untuk menafkahi keluarganya, kini hampir separuh nya di gerus excavator/Beko normalisasi sungai Ampera, dan akibatnya beliau merugi secara materi dan tenaga.
Beliau mengharapkan kepada pihak pelaksana kegiatan tersebut mempunyai hati nurani, tidak seenaknya saja seperti itu, tidak memperhatikan nasibnya, bapak Asari yang kini berusia 102 tahun, berpenghasilan dari sawah, kini beliau sangat kecewa dengan adanya kegiatan normalisasi karena bukan membantu warga, tapi sebaliknya malah membuat warga merugi.
Dengan demikian di duga, kegiatan normalisasi sungai Ampera tersebut, cuma mencari keuntungan semata dari pihak kontraktor pelaksana, karena tidak memperdulikan dampak bagi masyarakat. Dan lemahnya pengawasan membuat kegiatan normalisasi tersebut terlihat asal asalan.
Salah satu contoh, papan informasi kegiatan yang di duga dengan sengaja baru beberapa hari di pasang, padahal kegiatan sudah hampir satu bulan.
(Anto)