Dairi, detiknewstv.com - Panitia seleksii pengisian jabatan pimpinan Tinggi Pratama lingkungan pemkab Dairi melalui pengumumannya no 17/Pansel/IX/2023 tertanggal 7 september mengumumkan nama tiga besar yang menjaidi kandidat menduduki jabatan sekda Dairi.
Disamping itu juga diumumkan 3 besar calon kadis Pemdes, Kasat Pol PP dan Kadis Lingkungan Hidup Dairi, Pengumuman tiga besar ini ditandatangani ketua pansel Sudarto Trinugroho , MT.
Dalam pengumuman disampaikan 3 besar nama yang lolos untuk menduduki jabatan sekda Dairi yakni Junihardi DR Siregar yang kini menjabat kepala Badan BKPSDM Dairi. Selanjutnya Masaraya A Doli Brutu, ST, M Si yang baru diangkat menduduki jabatan kepala dinas PUTR Dairi ,Dan Charles Bantjin yang kini menjabat PJ Sekda Dairi.
Sementara untuk kepala dinas Pemberdayaan masyarakat Dairi lolos nama Drs Marsius Sitorus, Simon Tony Malau kini menjabat camat Sitinjo dan Saut Maruli Sinaga kini menjabat camat Parbuluan.
" Untuk kepala satpol PP, lolos Agil Siregar kini menjabat sebagai sekretaris Dinas Pemdes, Horas Pardede kini menjabat camat silima pungga pungga dan Simon Aritonang kini menjabat kabid di Satpol PP, dan untuk posisi kadis Lingkungan Hidup ada tiga nama yakni Bahrim Tarigan kini menjabat sekretaris di Dinas LH, Hasudungan leo Sianturi kini bertugas di PUTR ,dan Saut Maruli Sinaga yang kini menjabat camat Parbuluan. Saut Maruli Sinaga satu satunya peserta yang lolos tiga besar di dua dinas yang berbeda.
Jika diawal pemerintahan Eddy Jimmy seleksi jabatan yang dilakukan menjadi perhatian banyak pihak untuk perubahan.
" Seleksi yang dilakukan ditanggapi dingin oleh pemerhati, Bahkan banyak diantaranya memberikan komentar “ Holan I nama Ulaon nai” ( itu itu melulu). Komentar itu didasarkan seringnnya pergartian pejabat eselon II lingkungan setda Dairi sejak pemerintahan Eddy Berutu.
Seleksi dan rencana pergatian pejabat dilingkungan setda, bahkan dinilai sebagai rutinitas yang tidak menimbulkan rasa penasaran lagi.
Tanggapan dingin dari pemerhari tidak lepas yang kerap berganti di jabatan eslon II , hampir tiap tahun. Pejabat yang menduduki kursi kepala Dinas atau kepala badan rata rata hanya menjabat setahun.
Selanjutnya diganti dengan wajah baru. Kerap berganti ini diyakini menyebabkan prestasi Dinas tidak maksimal bahkan terkesan hanya menjalankan rutinitas saja.
( Red )