Jakarta, detiknewstv.com -Universitas Mpu Tantular Jakarta membuka lembaran baru.Di era digitalisasi ini.Dalam suatu acara sederhana. Di lantai 5 kampus Mpu Tantular.Resmi diluncurkan Podcast Tarnama, Sabtu, 6 September 2025.
Dalam acara peluncuran Podcast Tarnama Sinambela didahului dengan doa dan renungan singkat.Dibawakan Budi Sinambela, MBA, putra sulung Prof Dr KHRT Tarnama Sinambela Mangkunegoro, pendiri Universitas Mpu Tantular dan PT Budi Murni Jakarta.
Peserta undangan sangat terbatas.Di antara undangan tampak wartawan senior Ludin Erizon Panjaitan, SH, MM, wartawan senior dan penulis buku: Hita Batak setebal 2.600 halaman, Drs Ch Robin Simanullang, wartawan senior dari Podcast Suara Tapian Hotman Jonathan Lumbangaol, M.Th, aktivis budaya dan sosial Ir Santi Amir Silalahi, akademisi Poltak Panjaitan, SH, Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Sosial Seferina Hutabarat, M.I.Kom, Akademisi Hotman Sinambela, SH, Kukuh Santoso, seniman teater dan Ny Budi Sinambela Dewi Christina br Sitorus sebagai tuan rumah.
Walaupun pada acara peluncuran didominasi suku Batak, nasi tumpeng khas suku Jawa tetap hadir di atas meja.Pemotongan nasi tumpeng didaulat, Budi Sinambela selaku Ketua Pembina Yayasan Budi Murni yang membawahi Universitas Mpu Tantular. Kampusnya berada di Jalan Cipinang Besar, pinggir Jalan utama Mayjend DI Panjaitan, Jakarta Timur.
Usai santap siang, para undangan diarahkan masuk ke ruang studio mini di lantai 5 arah sebelah timur.Di ruangan mini ukuran 3x4 meter itu ada sebuah meja panjang, alat perekam suara dan dua kamera.Operator dan juru foto dikendalikan Tutut Santoso.
Pada peluncuran perdana Podcast Tarnama, tepat pukul 14.00 WIB. Pengelola sepakat host dipercayakan kepada Hotman Jonathan Lumbangaol yang lebih populer dengan inisial jurnalis Hojotmarluga. Sedang narasumber tidak salah lagi. Penggagas media audio dan video/Podcast Tarnama: Budi Sinambela dan wartawan senior Robin Simanullang yang mengenal dekat tokoh Prof Dr KHRT Tarnama Sinambela Mangkunegoro.Sudah mendahului kita, 16 Juni 2025. Dalam usia 82 tahun.
Visi dan misi Podcast Tarnama sangat jelas segmentasinya:Menyuarakan Habatakhon/budaya sosial suku Batak, pencerahan dan megembankan kearifan lokal suku Batak. Mulai dari adat istiadat dengan filosofi Dalihan Natolu, kekerabatan suku Batak yang cepat beradaptasi sesama orang Batak dan suku-suku lainnya di Tanah Air.Kuliner khas Batak seperti ikan naniura, ayam dipadar, sampai jambar adat dalam komunitas Habatakhon juga dapat perhatian.
Para tokoh marga, tokoh Punguan dari gereja hingga Punguan Parsahutaon yang kuat di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi/Jabodetabek juga mendapat perhatian dari pengelola Podcast Tarnama.Selain itu, Budi Sinambela menyambut baik masukan agar diangkat sejarah tokoh-tokoh perjuang dari Tanah Batak seperti Raja Sidjorat Paraliman Pandjaitan dari Toba Habinsaran, dari daerah Angkola Tapanuli Selatan, dari Pakpak Dairi, Tanak Karo dan daerah Simalungun.
Semangat tersebut sejalan dengan yang dirintis ayahanda Tarnama Sinambela, menghormati sistem Kerajaan Surakarta Kadiningrat Solo, Jawa Tengah.Bahkan Tarnama Sinambela dianugrahi gelar bangsawan berupa Kanjeng Raden Aryo Temanggung/KHRT sampai akhir hayatnya.
Sedang dalam sistem Kerajaan di Tanah Batak seperti Raja Sisingamangaraja Sinambela di daerah Toba Hasundutan dan Raja Sidjorat Paraliman Pandjaitan di daerah Toba Habinsaran berbeda dengan sistem Kerajaan bangsawan suku Jawa.Sebab, dalam sistem Kerajaan Batak, para pembantu utama dan pengatur storagi perang dianugrahkan jabatan Panglima.Sedang di tingkat Desa-desa dianugrahkan jabatan: Raja-raja Bius dengan segala perangkatnya.
Kebetulan di masa hidup KHRT Tarnama Sinambela, Raja Sidjorat X Dr Ronald Tua Raja Pandjaitan, SH,M.Kn menobatkan Budi Sinambela, MBA, Ir Darwin Siagian dan Dr Hinca IP Pandjaitan, SH menjadi Panglima Raja Sidjorat X.Penobatan Raksa Kerajaan diadakan dalam suatu acara khusus diiringi Gondang Sabangunan, alat musik khas Batak Toba.Tempat acara puncak itu di Kampung Banjarganjang, Sitorang 1 Toba, Sumatera Utara, sebelum pandemi Covid 19.Tepatnya, tanggal 19 Nopember 2019.
Acara penobatan Raksa Kerajaan Raja Sidjorat X dihadiri Bupati Toba Ir Darwin Siagian, anggota DPRD Kabupaten Toba, utusan dari keluarga besar Raja Sisingamangaraja XII dari Bakara dan utusan Raja Damanik dari Simalungun serta tokoh marga Batak Sumatera Utara.
Robin Ch Simanullang yang sudah 40 tahun berinteraksi dengan pengusaha sukses Tarnama Sinambela menyerap banyak inspirasi.Misalnya, dalam menggerak Komunitas keturunan Raja Oloan di Jakarta dan seluruh Indonesia yaitu marga Sinambela, Simanullang, Sihite, Sihotang, Bakara, Naibaho.
Tapi, setelah kepergian Tarnama Sinambela menghadap Sang PenciptaNya, Robin Simanullang sebagai wartawan dan penulis buku produktif yang monumental buku: Hita Batak, A Cultural Strategy setebal 2.600 halaman terbitan tahun 2025 agak pesimis tokoh yang bisa meneruskan keteladanan yang diperankan Tarnama Sinambela.
Karena itu, Robin berpesan kepada generasi penerus almarhum: Budi Sinambela/Christine br Sitorus agar terpacu meneruskan visi dan misi yang dirintis ayahandanya tercinta melalui media digital Podcast Tarnama.
Nama Podcast baru ini mengadopsi nama tokoh Batak dan pengusaha nasional terkenal ayahanda Budi sendiri:Tarnama Sinambela.
Kita harapkan, para narasumber yang tampil di Podcast Tarnama ke depan, selektif tokoh populer.Juga punyai nilai tambah dalam menyuarakan Habatakhon dan kemajuan bangsa dan negara di era digitalisasi yang mendunia saat ini.
Selamat dan sukses buat Podcast Tarnama di kancah media audio dan visual yang lagi trending di negeri tercinta kita.Kiranya Tuhan Maha Pengasih memberkati Podcast Tarnama dan pengelolanya.
Horas jala Gabe.
( Hardi.P)