ACEH UTARA II Satu unit rumah semi permanen milik Suryadi yang berlokasi di kawasan Gampong Geulumpang, Kecamatan Murah Mulia, Aceh Utara, dilalap si jago merah pada Selasa malam (24/6/2025) sekitar pukul 23.30 WIB.
Kebakaran hebat itu membuat bangunan rumah rata dengan tanah. Namun, yang membuat geger warga sekitar bukan hanya karena api yang begitu cepat melahap bangunan, tetapi juga karena munculnya sejumlah kejanggalan yang dirasakan oleh beberapa saksi mata.
Menurut informasi yang dihimpun media ini, api pertama kali terlihat dari bagian belakang rumah.
Hal ini diungkapkan salah seorang warga yang sempat diwawancarai di lokasi kejadian. "Awalnya kami melihat ada cahaya terang dari belakang rumah itu,
lalu tidak lama api membesar. Tapi anehnya, api langsung membakar ke semua bagian dengan sangat cepat, padahal rumah itu tidak sepenuhnya terbuat dari kayu," ujar narasumber yang tidak ingin disebutkan namanya.
Wartawan media ini yang turun langsung ke lokasi pada Rabu siang (25/6/2025) masih mencium bau sisa kebakaran yang menyengat di sekitar puing-puing rumah. Beberapa warga lainnya pun mengaku heran dengan cepatnya kobaran api dan kondisi rumah yang dalam hitungan menit sudah hangus tanpa sisa.
"Ada yang tidak wajar. Kami menduga mungkin ada unsur kesengajaan atau pemicu lain, tapi kami tidak bisa memastikan. Biarlah pihak berwajib yang menyelidikinya," tutur seorang ibu rumah tangga yang juga menjadi saksi mata kejadian.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian setempat masih melakukan penyelidikan untuk mencari tahu penyebab pasti dari insiden tersebut. Kapolsek Murah Mulia, belum memberikan keterangan resmi, namun sudah menurunkan tim untuk olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Kejadian ini tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian material diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.
Masyarakat berharap agar pihak kepolisian segera mengungkap penyebab kebakaran, terlebih karena dugaan warga yang merasa ada sesuatu yang janggal dalam insiden tersebut. "Kami berharap aparat jangan tinggal diam. Ini harus diusut tuntas," tambah narasumber lain dengan nada tegas.
( Mulyadi )