Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

BEM SI Desak Presiden Jokowi Minta Maaf Secara Terbuka karena Dinilai Rusak Demokrasi

Februari 08, 2024 | Februari 08, 2024 WIB Last Updated 2024-02-08T11:12:37Z

JAKARTA, DetikNewstv.com- Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menuntut agar Presiden Joko Widodo meminta maaf karena telah merusak demokrasi di Indonesia. "Kami mendesak Presiden untuk mengucapkan kalimat minta maaf kepada masyarakat secara terbuka bahwa dia telah merusak demokrasi," ujar Koordinator Pusat BEM SI, Hilmi Ash Shidiqi dalam konferensi pers di Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (8/2/2024).

Selain itu, ia juga mendorong Jokowi dan jajaran menterinya agar mengambil cuti dari jabatan.

Menurutnya, sejumlah menteri yang tengah menjabat tidak mampu menjaga kenetralan dan kondusivitas karena terlibat atau menyerukan kontestasi Pemilu 2024.

"Justru sekarang kami melihat mereka bukan semacam membantu Presiden bekerja, tapi pembantu Presiden dalam menghapus kesalahan-kesalahannya," kata Hilmi. "Atau bahasa sekarang, nyebokin Presiden. Dibanding kerjanya enggak jelas kayak gitu, lebih baik mundur," celetuk dia.

Sebagai informasi, BEM SI menggelar konferensi pers di Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (8/2/2024).

Mereka membawa sejumlah poster yang dicetak dalam kertas A4. Salah satu tulisannya adalah "Lawan Pemilu Curang" dan "Punya Menteri Rasa Buzzer". Selain itu, mereka juga memasang spanduk berukuran besar bergambar presiden Joko Widodo yang seolah berada di kandang babi. "Politik Gentong Babi Ala Jokowi", begitu tulisan dalam spanduk tersebut. Selain itu, ada gambar gentong bertuliskan "bansos" di spanduk itu. Setelah konferensi pers usai, mereka membakar spanduk tersebut.


( Anto) 


×
Berita Terbaru Update