Pasbar, Detiknewstv.com- Satuan Polisi Pamong Praja ( Satpol pp ) Pasaman Barat persekusi paksa dua tempat karoke hiburan malam di Simpang Tiga Alin, Nagari Kiawai, Kecamatan Gunung Tuleh, Kabupaten Pasaman Barat, Sumbar, Kamis malam (5/10)
Didua cafe tempat karoke tersebut yang di razia Satpol PP yakni, cafe Ijup, dan cafe musliadi, dan mengamankan Enam orang yang di duga pemandu karoke di dua cafe yang terjaring razia.
Salah satu cafe yang terjaring razia tidak ada kegiatan karoke di cafe itu. Hal tersebut di sampaikan Musliadi pemilk cafe kepada Detiknewstv.com Jumat (6/10)
" Benar, satpol pp membawa paksa tiga orang wanita pelayan cafe warung kopi saya sekitar jam 10 malam pada saat itu tidak ada aktifitas karoke, dan tidak ada satupun tamu pada saat itu.
Satpol pp melakukan pengerebekan dua orang wanita yang saya pekerjakan di cafe warung kopi tersebut sedang lagi nyantai main Hp di tras cafe warung kopi milik saya.
Tiba- tiba Satpol pp memaksa dua kariwati masuk kedalam mobil yang telah di persiapkan oleh satpol pp, dan satu orang wanita pemandu sedang lagi istirahat di dalam kamar, tanpa izin kepada saya selaku pemilik rumah satpol pp langsung masuk ke kamar dan menyeret paksa wanita itu dan di bawa kedalam mobil " kata Musliadi.
Menurut keterangan Musliadi, Satpol pp menggelar razia di cafe warung kopi miliknya sudah dua kali dalam bulan ini" imbuhnya.
Sementar kita tau banyak cafe tempat hiburan malam yang tersebar di Pasaman Barat ini dengan fasiltas yang berkelas tapi kenyataan tidak pernah dirazia satpol pp " ucap Musliadi.
Sementara cafe saya hanya kelas warung kopi tidak pernah menyediakan minum minuman keras kenapa terus menjadi target sasaran razia satpol pp " ungkap Musliadi.
Saat media ini mendatangi kantor Satpol pp untuk konfirmasi terkait SOP penangkapan tiga wanita di cafe warung kopi Musliadi, Kasat satpol pp lagi tidak sedang berada di kantor " kata salah seorang anggota satpol pp yang lagi piket.
" Hal yang sama pada sekretaris satpol pp juga tidak lagi berada di kantor, di hunbingi melalui telfon selulernya berdering tapi tidak di angkat.
Pada saat media ini melakukan ifestigasi ke beberapa Cafe di Pasaman Barat, benar adanya terdapat banyak cafe yang masih buka untuk menerima tamu yang datang.
Namun yang jadi tanda tanya, pada saat satpol pp merazia ke Cafe Musliadi terdapat cafe yang biasanya ramai saat itu terkesan sepi dan tidak ada tamu, pengunjung, dan tidak ada terlihat wanita pemandunya.
Di sinyalir adanya main mata antara oknum satpol pp dengan pemilik cafe hingga pada saat satpol pp menggelar razia tidak pernah terjaring razi.
Di minta kepada Bupati Pasaman Barat agar mengintruksikan kepada Kasat satpol pp untuk lebih mengawasi para anggotanya yang di duga ada main mata dengan pemilik Cafe, bila ada Indikasi tersebut agar di beri sanksi tegas.
Hingga berita ini di turunkan belum bisa bertemu dengan pihak satpol pp untuk konfirmasi. Berita selanjutnya akan di turunkan setelah ada tanggapan dari pihak satpol pp.
Penulis : Sugianto