Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Soal Reshuffle. IGW Menteri Minim Prestasi Merusak Citra Politik Presiden Jokowi

Januari 28, 2023 | Januari 28, 2023 WIB Last Updated 2023-01-28T05:05:56Z
Jakarta.detiknewstv.com Ditengah berbagai isu reshuffle yang kian menguat dan ada dukungan dari beberapa partai koalisi untuk presiden mengambil langkah agar mereshuffle kabinetnya, karena banyak menterinya yang sudah minim prestasi dan kepentingan politik koalisi yang mulai rapuh dan berubah arah menuju 2024.

Direktur LITBANG Indonesian Good Governance Watch (IGW) Sandri Rumanama meminta agar presiden bukan hanya mereshuffle kabinetnya dari partai nasdem saja namun menteri yang minim prestasi serta kementerian yang memiliki beban kerja yang tinggi agar direstrukturisasi dan dilengkapi alat kelengakapan perangkat kerja dan organisasinya. 

"Sebaiknya bukan hanya reshuffle karena desakan kepentingan politik partai koalisi saja, namun sebaiknya pada pertimbangan prestasi kinerja menteri harus di ukur, tingkat kebutuhan dan kepentingan negara juga harus di pikirkan, dan serta lembaga, badan & kementerian yang memiliki beban kerja yang berat direstrukturisasi lagi dilengkapi perangkat kerja organisasi lagi dong, ya nambah saja wakil menteri ". Ungkap dia

Ia mengatsksn banyak meneteri yang minim prestasi jika tidak direshuffle merusak citra politik jokowi. 

" Kalau reshuffle hanya karena perubahan pola koalisi dan kepentingan politik, justru yang minim prestasi malah merusak citra politik presiden ", ulasanya

Ia meyakini bahwa presiden sudah khatam dalam tatakelola reformasi birokrasi dan tau persis budaya birokrasi di Indonesia

" Saya sih gak ragu presiden jokowi itu presiden birokrat kok, dari walikota, gubernur hingga jadi presiden, sudah khatamlah soal birokrasi, jadi saya meyakini bahwa akan ada penambahan wakil menteri karena ada beban kerja di beberapa kementerian di kabinetnya kali ini". Jelas dia

Ia menambah selain mereshuffle dan merestrukturisasi kabinetnya presiden hati hati mengakomodir kelompok kepentingan dan figure yang dianggap layak membantu presiden di sisa periodesasinya. 

Beliau harus mempertimbangkan dengan matang-matang siapa yang harus beliau panggil untuk membantunya nanti ini yang sangat krusial. Cetusnya

Menurut Rumanama biasanya diakhir periodesasi banyak muncul kepentingan politik kolompok & organisasi sehingga mempengaruhi budaya kerja dan pengabdian terhadap presiden dan negara. 

"Saya ingatkan saja beliau hati hati saja di akhir masa periodesasi menuju transisi kekuasaan eskalasi kepentingan itu semangat panas, sehingga loyalitas terhadap presiden akan berkurang ini harus di hitung secara matang oleh presiden " pungkasnya.

Red

×
Berita Terbaru Update