Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Kantor Gubernur Lumpuh 10.000 PesertabUnjuk Rasa Damai

November 11, 2025 | November 11, 2025 WIB Last Updated 2025-11-10T22:37:04Z
Medan- Akses masuk kantor Gubernur Sumatera Utara lumpuh total akibat aksi unjuk rasa damai dari berbagai  elemen masyarakat di Medan, bertepatan dengan peringatan hari Pahlawan 10 Nopember 2025.

 Aksi masa sekitar 10.000 ribu orang   tergabung dalam Sekretariat Bersama (Sekber) Gerakan Oikumenis sebagai   simbol perjuangan lintas iman dalam membela keadilan ekologis dan hak-hak masyarakat adat.

Aksi diawali dengan doa lintas agama yang dipimpin  tokoh Katolik dan Islam, menandai semangat persatuan dalam memperjuangkan kelestarian lingkungan hidup.Para peserta membawa berbagai poster dan spanduk yang menyerukan keadilan ekologis serta mendesak pemerintah daerah mengambil langkah konkret dalam menghentikan praktik perusakan lingkungan di Sumatera Utara.

Sorotan utama dalam aksi  unjuk rasa, tuntutan agar PT Toba Pulp Lestari (TPL) ditutup.Dalam orasinya, boru Pasaribu, perwakilan masyarakat dari Sihaporas, Simalungun dan O Simanjuntak dari Tapanuli Selatan menyuarakan keluhan masyarakat adat yang selama ini merasa dirugikan akibat aktivitas PT TPL.

Dari 10.000 orang  pengunjuk rasa yang membanjiri jalanan di depan kantor Gubernur Sumatera Utara merupakan  aksi damai yang bersejarah.Hadir para Praeses HKBP, Pendeta, Pastor, rohaniawan Muslim, suster, dosen, pemerhati lingkungan, masyarakat korban, pendamping masyarakat.

Juga ambil bagian  organaisasi  kemasyarakatan Gerakan  Mahasiwa Kristen IndonesiaI/GMKI, GAMKI, GMNI, Horas Bangso Batak/HBB  hingga mahasiswa (lintas agama: Muslim, Kristen) dan Naposobulung HKBP, pegiat lingkungan hidup  — semua bersatu suara menyuarakan satu tuntutan yang tegas:Tutup PT TPL.

Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution diserukan agar berpihak pada hak rakyat dan kelestarian alam, bukan semata  kepentingan korporasi. Peserta aksi  mendesak Bobby Nasution untuk mengirim surat rekomendasi kepada Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto agar mencabut konsesi PT TPL yang sudah 30 tahun lebih  menuai banyak masalah sosial dan ekologis/alam.

Meski jumlah masa begitu besar, unjuk rasa  berlangsung tertib, damai dan bermartabat — mencerminkan kedewasaan dan kecerdasan moral dari warga yang mencintai keadilan serta kelestarian Tapanuli Raya, Tano Batak, kawasan Danau Toba.   

Pesan Ephorus HKBP:

 Ephorus HKBP Pdt Dr Viktor Tinambunan, M.ST memberikan  pesan moral kepada peserta  aksi damai yang  bersejarah di Sumatera Utara.Gerakan ini bukan lahir dari kebencian atau kepentingan pribadi. Melainkan dari kerinduan tulus akan keadilan, kemanusiaan dan kelestarian alam ciptaan Tuhan.

Mereka yang hadir dari lintas iman: Kristen, Muslim dan penganut agama lainya yang merindukan tegaknya hak asasi manusia dan terpeliharanya bumi tempat kita bersama bernaung.

Ephorus HKBP  menyampaikan beberapa hal penting antara lain: Agar diingat makna sejati dari aksi damai.Bukan hanya nama.Tapi juga suasana hati dan cara bertindak. Biarlah setiap langkah, seruan dan ekspresi kita mencerminkan kedamaian sejati — damai di hati, damai dengan sesama. 

Tujuan yang baik harus ditempuh dengan cara yang baik. Agar dihindari segala bentuk provokasi, kekerasan dan kata-kata yang tidak pantas. Terutama menghindari tindakan anarkis.Peserta aksi diperkirakan lebih 10.000 orang. Perlu waspada agar tidak ada pihak yang berniat merusak suasana damai. 

Diakui,  sebelumnya sudah  berkomunikasi dengan  Kapolda Sumatera Utara agar pihak kepolisian  bekerja secara profesional  mengamankan jalannya aksi. Kita memberi apresiasi dan dukungan penuh.Bahkan turut membantu agar aksi ini benar-benar aman dan tertib.

Pucuk pimpinan HKBP juga mengapresiasi kinerja Bobby Nasution.Namun, tuntutan perserta unjuk rasa  jelas agar gubernur  berpihak pada korban kekerasan akibat tindakan PT TPL dan menunjukkan keberpihakan nyata terhadap kelestarian alam di Sumatera Utara. 

Karena itu, Ephorus mendesak Gubernur Bobby Nasution menerbitkan surat rekomendasi penutupan PT TPL kepada Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Kehutanan.

Sayangnya, Bobby Nasution saat unjuk rasa yang dimulai pukul 09.30 WIB berada di Jakarta.Yang menampung tuntutan peserta unjuk rasa adalah Plt Sekretaris Daerah/Sekda Provinsi Sumatera Utara Sulaiman Harahap. Dia berjanji menyampaikan tuntutan penutupan PT Toba Pulp/TPL  Lestari kepada gubernur.

Mengenai konflik yang terjadi di Desa Sihaporas, Simalungun, Plt Sekda juga berjanji akan segera memfasilitasi pertemuan masyarakat dengan pihak pengusaha  PT TPL.


Penulis : Hardi / Ludin.P
×
Berita Terbaru Update