Bandung, detikNewstv.com -Patut diapresiasi prakarsa pemerintah khususnya Camat Silaen Tumpal Panjaitan, SE, MM atas pementasan cerita dalam bentuk turiturian tentang Raja Pandjaitan hingga Raja Sidjorat Paraliman Sihotang Parlabuan Pandjaitan di bona pasogit, Sitorang, Toba.
Acara seni budaya itu disutradai oleh budayawan M Tansiwo Siagian menyambut hari ulang ke-79 Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2024 di daerah Kecamatan Silaen, Toba, Sumatera Utara.
Seni budaya Batak terkenal kaya akan cerita atau legenda yang bisa dituangkan dalam bentuk naskah turiturian.Pemeran seni budaya turiturian khas Batak Toba tinggal pilih dari siswa/i mulai tingkat SMP-SMA.Mereka punya talente.Baik seni budaya andung-andung maupun turiturian karena dibesarkan di tengah masyarakat adat Batak Toba.
Kecamatan Silaen yang terletak di sebelah timur Ibu kota Balige, sebagian besar wilayah nya di bawah kaki bukit barisan hingga ke daerah perbukitan Desa Sigordang dan Desa Sibide.Secara geografis memang tidak bisa menikmati suasana di pinggir Danau Toba.
Karena itu, Tumpal Panjaitan yang baru dapat penugasan sebagai Camat Silaen berupaya menggali potensi budaya lokal dan sejarah yang bisa diangkat menjadi konsumsi publik khususnya wisata budaya.
Tumpal Panjaitan, mantan Kepala Bagian Pendidikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Toba, mengambil contoh.
Di kampung Lumban Tor, Sitorang.Terdapat Tugu Kerajaan Raja Sidjorat Paraliman Pandjaitan.Masih ada juga rumah Parsantian Raja Sidjorat Paraliman Pandjaitan dengan peninggalan pusaka Kerajaannya di Lumban Tor.
Kampung Lumban Tor yang kini masuk Desa Natolotali juga merupakan tempat kelahiran Mayjend (anumerta) DI Pandjaitan.Kini, sudah selesai dibangun Monumen Mayjend DI Pandjaitan di Lumban Tor yang layak menjadi destinasi wisata baru.Kisah Mayjend DI Pandjaitan sudah dikisahkan lewat pentas turiturian di pelataran monumennya menyambut hari ulang tahun ke-79 Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2024.
Di Desa Hutanamora dan huta Simargala, tempat kelahiran Jenderal (purn) Luhut Binsar Pandjaitan-kini Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi-terdapat Hariara Parluasan dan mual/air Raja Sidjorat Paraliman Sihotang Parlabuan Pandjaitan.Obyek wisata budaya ini juga layak dipromosikan Pemkab Toba.
Untuk konsumsi wisata bukit, Dolok Panindi Desa Sigordang terdapat benteng batu pertahanan Raja Sidjorat VIII Pun Tua Radja Pandjaitan melawan kolonial Belanda selama 30 tahun, perlu dikembangkan menjadi destinasi wisata di daerah Kecamatan Silaen.
Selain itu, kampung tempat kelahiran Raja DL Sitorus di Desa Parsanbilan juga terdapat rumah parsantian yang layak menjadi destinasi wisata budaya.Desa Parsambilan merupakan tempat kelahiran Bupati Toba Poltak Sitorus, MBA yang habis masa periodenya tahun 2024.
Gagasan Camat Silaen mengkat potensi budaya di atas pentas pertunjukan publik, mendapat sambutan hangat dari masyarakat luas termasuk para perantau dan para pemerhati seni budaya Batak.
Kita harapkan, pada pentas pertunjukkan episode II menyambut hari ulang ke-80 Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2025, Camat Silaen bisa mengangkat kisah perjuangan heroik: Raja Sidjorat VIII Pun Tua Raja Pandjaitan.
Kisah singkat perjuangannya, selama 30 tahun berperang dan bergerilya di gunung dan hutan rimba raya wilayah Toba Habinsaran bersama para Panglimanya melawan pasukan kolonial Belanda.
Patriot pejuang Raja Sidjorat VIII Pun Tua Raja Pandjaitan, putra kelahiran Lumban Tor,
Sitorang tercatat dalam sejarah perjuangan nasional: Pantang menyerah dan tidak pernah berkolaborasi dengan pemerintah kolonial Belanda walaupun mitranya, pejuang nasional dari Toba Hasundutan Raja Sisimangaraja XII Tuan Bosar Sinambela telah tewas ditembak pasukan kolonial Belanda.
Sebagai pemerhati seni budaya Batak Toba, patut mengapresiasi langkah yang diambil Camat Silaen Tumpal Panjaitan dengan mengangkat kisah berupa turiturian Raja Pandjaitan hingga Raja Sidjorat Paraliman Sihotang Parlabuan Pandjaitan pada moment peringatan Hut ke-79 Kemerdekaan RI di Kecamatan Silaen, Toba.
Penulis : Hardi.P
