Labura, detikNewstv.com -Competition mocktail adalah sebuah kontes atau perlombaan untuk membuat mocktail, yaitu minuman non-alkohol yang disajikan dengan gaya dan tampilan mirip cocktail.
Kompetisi ini berfungsi sebagai ajang bagi peserta untuk memamerkan keterampilan mereka dalam meracik dan menyajikan minuman non-alkohol yang kreatif, lezat, dan menarik secara visual.
Competition Mocktail Bertujuan Untuk. meningkatkan keterampilan dan kreativitas dalam seni meracik minuman non-alkohol, serta menjadi wadah bagi para barista atau calon barista untuk menunjukkan kemampuan mereka, dimana Perlimbaan ini bisa diikuti oleh berbagai kalangan, seperti pelajar, pekerja hotel, atau siapa saja yang tertarik dengan dunia mixology (seni meracik minuman).
Peserta akan diberikan waktu untuk membuat dan mempresentasikan mocktail kreasi mereka di hadapan juri, termasuk menjelaskan nama minuman, bahan-bahan yang digunakan, dan teknik pembuatannya.
Biasanya didalam penilaian mencakup rasa yang lezat, keunikan resep, tampilan yang menarik, dan cara presentasi yang baik.
Pada tanggal 14- 15 September 2025 menghadirkan Compatition Moktail fusion culinary ke 7 yang diselenggarakan di Hotel Santika Premiere Dyandar Medan, yang di ikuti oleh 400 peserta mulai dari kalangan pelajar hingga masyarakat umum se- Kota medan yang bertema." Rooted in Culture" sip the future
Kompetisi dibagi dalam beberapa kategori, mulai dari lomba memasak makanan tradisional hingga meracik kopi dan minuman kreasi.
Tujuannya tak hanya mengasah keterampilan, tetapi juga memperkenalkan kembali kekayaan kuliner lokal agar tetap lestari di tengah tren modern.
Salah satu sorotan datang dari Muhammad Faisal Daud Soestono, barista asal Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), yang sukses meraih juara 2 dalam kategori bartending competition mocktail.
Faisal tampil memukau di hadapan dewan juri dengan menyajikan minuman eksperimental berbasis budaya: perpaduan Bandrek dan Rujak.
Dihadapkan juri, Pria yang akrab disapa Ical tersebut, Menjelaskan, Produk yang diracik merupakan terinspirasi dari minuman tradisional di masa kecil saat sedang sakit.
Saya ingin menghadirkan pengalaman berbeda, bagaimana warisan budaya bisa diolah menjadi sajian modern yang tetap akrab di lidah kita, mengingat minuman bandrek mulai jarang ditemukan untuk dinikmati, dengan kreasi ini, bisa menjadi langkah kecil agar kita tidak melupakan budaya sendiri ( Ujar Faisal ) yang juga merupakan putra seorang jurnalis media online Sigap News Bapak Dedek Muhammad Noor kabupaten labura.
Wali Kota Medan, Rico Waas, yang membuka acara, memberikan apresiasi atas terselenggaranya kompetisi tersebut.
Ia menilai ajang kuliner tahunan ini mampu mendorong kreativitas sekaligus memperkuat identitas kuliner Kota Medan di kancah nasional.
Apresiasi kepada seluruh panitia dan peserta. Semoga acara ini menjadi motivasi bagi para chef maupun barista untuk terus melestarikan budaya kita.
Dengan inovasi dan sentuhan otentik, Medan berpotensi menjadi salah satu destinasi kuliner terbaik se-Indonesia,” ujar Rico".
Bapak Dedek Muhammad Noor Orang Tua dari Adinda Muhammad Faisal Daud Soestono Mengatakan bahwa
Keberhasilan Faisal menembus podium juara 2 menjadi kebanggaan tersendiri bagi Kabupaten Labura.
Terutama Bagi Keluarga Saya yang sangat saya Cintai dan sayangi, Prestasi ini sekaligus menegaskan bahwa kreativitas anak daerah bisa bersaing dan diakui dalam ajang kuliner tingkat provinsi hingga nasional dan juga mendorong Inovasi dalam Industri minuman.
Memberikan Kesempatan Bekajar dan berkompetensi serta mempromosikan gaya hidup sehat melalui minuman.
( Jony.S)