Duri, detikNewstv.com -Dalam rangka memperingati Hari Pariwisata dan Hari Tanjak se-Dunia, Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kecamatan Mandau menggelar acara kebudayaan dan silaturahmi adat yang berlangsung meriah di Kota Duri, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau. Acara ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat, organisasi, serta perwakilan dari sejumlah lembaga adat dan paguyuban yang ada di wilayah Mandau dan sekitarnya.
Hadir secara langsung Ketua Umum Rumpun Masyarakat Riau Bersatu (RMRB) Bapak Akel Pernando, SH, MH, didampingi oleh Ketua DPC RMRB Kabupaten Bengkalis Rozi Ervan, beserta jajaran pengurusnya. Kehadiran rombongan RMRB dalam acara tersebut menjadi bentuk dukungan nyata terhadap upaya pelestarian budaya Melayu, khususnya tradisi bertanjak yang telah diakui dunia sebagai identitas luhur masyarakat Melayu Riau.
Acara diawali dengan pembacaan doa bersama, dilanjutkan dengan penampilan seni budaya khas Melayu, mulai dari tari zapin, silat melayu, hingga pameran berbagai jenis tanjak yang sarat akan makna filosofis. Dalam sambutannya, pihak panitia LAMR Kecamatan Mandau menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi atas kehadiran para tokoh masyarakat, termasuk RMRB yang selama ini dikenal aktif dalam memperjuangkan nilai-nilai adat dan budaya di tengah masyarakat.
Ketua Umum RMRB, Akel Pernando, SH, MH, dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa peringatan Hari Pariwisata dan Hari Tanjak se-Dunia harus menjadi momentum penting untuk semakin mengenalkan jati diri masyarakat Melayu kepada dunia luar. Menurutnya, tanjak bukan hanya sekadar penutup kepala, tetapi juga simbol kehormatan, kebijaksanaan, serta identitas yang harus terus dijaga dan diwariskan kepada generasi muda.
“Melalui kegiatan seperti ini, kita tidak hanya memperingati sebuah hari besar, tetapi juga membuktikan bahwa budaya Melayu masih hidup, berkembang, dan mampu menjadi kebanggaan di tengah arus globalisasi. RMRB akan selalu mendukung setiap kegiatan positif yang mengangkat nilai-nilai adat, budaya, dan pariwisata daerah kita,” ujar Akel Pernando dalam sambutannya.
Sementara itu, Ketua DPC RMRB Kabupaten Bengkalis, Rozi Ervan, menambahkan bahwa sinergi antara lembaga adat, pemerintah, dan organisasi masyarakat sangat penting dalam memajukan sektor pariwisata berbasis budaya. Ia berharap momentum Hari Pariwisata dan Hari Tanjak se-Dunia dapat menjadi ajang memperkuat persatuan masyarakat sekaligus mendorong Kabupaten Bengkalis, khususnya Mandau, menjadi salah satu destinasi budaya unggulan di Riau.
Acara berlangsung dengan penuh khidmat dan meriah. Para tamu undangan dan peserta terlihat antusias mengikuti rangkaian kegiatan hingga selesai. Tidak hanya menampilkan seni budaya, kegiatan ini juga menjadi ajang diskusi ringan mengenai langkah-langkah strategis dalam menjaga kelestarian adat serta meningkatkan daya tarik wisata daerah melalui pendekatan kearifan lokal.
Dengan adanya kehadiran Ketua Umum RMRB, Ketua DPC Kabupaten Bengkalis, serta jajaran pengurusnya, acara ini semakin menegaskan komitmen RMRB untuk selalu hadir di tengah masyarakat dalam menjaga marwah adat dan budaya Melayu. Peringatan Hari Pariwisata dan Hari Tanjak se-Dunia di Mandau pun diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi seluruh lapisan masyarakat untuk terus mencintai, melestarikan, dan mempromosikan budaya daerah sebagai bagian dari identitas bangsa.
Penulis : Fuji